Psikolog Terdekat Bantu Penderita Insomnia Kronis

Psikolog Terdekat Bantu Atasi Insomnia

Tidur merupakan salah satu hal yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Dengan tidur, tubuh mampu beristirahat dan mengganti sel-sel lama dengan yang baru. Namun, terlalu banyak atau kekurangan tidur tidak baik untuk tubuh. Dalam kasus kekurangan tidur, tubuh akan mengalami kelelahan dan organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal. Di dalam dunia kesehatan dan psikologi, fenomena kurang tidur tersebut yaitu insomnia. Seseorang yang menderita insomnia merasa gelisah dan sulit untuk tidur di malam hari, bahkan tidak tidur sama sekali. Selain itu, penderita insomnia juga dapat bangun terlalu awal dan tidak dapat tidur lagi. Insomnia dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penderita insomnia terkadang perlu mengunjungi psikolog terdekat apabila tidak mampu mengatasi insomnia seorang diri.

Jenis-Jenis Insomnia

Terdapat dua kategori insomnia, yaitu insomnia primer dan sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang terjadi tanpa gejala lain yang menyertai, sementara insomnia sekunder memiliki kondisi lain yang menyertai, misalnya depresi, refluks asam lambung, serta kanker. Selain itu, insomnia juga terbagi berdasarkan durasi terjadi, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut terjadi pada periode yang singkat, yaitu selama beberapa hari atau beberapa minggu. Sementara itu, insomnia kronis terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, yaitu selama berbulan-bulan atau lebih.

Gejala-Gejala Insomnia

Mengutip dari situs Mayo Clinic, seseorang yang menderita insomnia mengalami gejala-gejala sebagai berikut.

1. Sulit tidur saat malam hari
2. Terbangun selama malam berlangsung
3. Bangun terlalu pagi
4. Tidak merasa baik setelah tidur semalaman
5. Merasa lelah dan mengantuk saat siang hari
6. Mudah tersinggung, mengalami depresi dan kecemasan
7. Sulit memfokuskan perhatian atau mengingat tugas
8. Meningkatnya jumlah kesalahan atau kecelakaan
9. Kekhawatiran mengenai tidur yang terus terjadi

Baca juga: Psikolog Bandung Terdekat Bantu Atasi Bipolar

Penyebab Terjadinya Insomnia

Mengutip dari Mayo Clinic, insomnia dapat terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut.

1. Stres
Seseorang dapat mengalami stres karena beragam hal, seperti pekerjaan, sekolah, keuangan, atau pengalaman traumatis.

2. Jadwal bepergian ataupun kerja
Kegiatan seperti bepergian ke daerah berbeda zona waktu, bekerja shift tengah malam atau pagi hari, ataupun pergantian jadwal shift yang terlalu sering dapat menyebabkan insomnia. Hal tersebut terjadi karena ritme sirkadian dalam tubuh yang berfungsi sebagai pemandu siklus bangun dan terjaga, metabolisme, dan suhu tubuh mengalami gangguan.

3. Kebiasaan tidur yang buruk
Perilaku seperti jadwal tidur yang tidak teratur, tidur siang, melakukan aktivitas yang menstimulasi tubuh sebelum tidur, lingkungan tidur yang kurang nyaman, serta penggunaan tempat tidur untuk aktivitas selain tidur dapat mengganggu jam tidur.

4. Makan terlalu banyak sebelum tidur
Seseorang yang makan terlalu banyak sebelum tidur dapat mengalami ketidaknyamanan, seperti jantung seakan terbakar, naiknya cairan dari perut ke kerongkongan. Hal-hal tersebut yang kemudian menyebabkan seseorang tetap terjaga dan tidak dapat tidur.

5. Gangguan kesehatan mental
Gangguan mental seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan depresi dapat menjadi penyebab seseorang mengalami insomnia.

6. Obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti antidepresan dan obat untuk asma atau tekanan darah dapat menyebabkan seseorang terjaga.

7. Gangguan terkait tidur
Gangguan tidur, seperti sleep apnea juga dapat membuat seseorang tidak dapat tidur karena penderita berhenti bernapas secara periodis selama tidur. Hal tersebut tentunya mengganggu tidur orang tersebut.

8. Kafein, nikotin, dan alkohol
Ketiga substansi tersebut merupakan stimulan yang dapat menghalangi seseorang untuk tidur. Walaupun alkohol mampu membantu tidur, alkohol menghalangi kedalaman tidur seseorang dan akhirnya membuat orang tersebut terbangun tengah malam.

Baca juga: Psikolog Terdekat di Tangerang Untuk Penderita OCD

Penanganan Insomnia Oleh Psikolog Terdekat

Penderita insomnia dapat mengunjungi psikolog terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Biasanya, pasien akan mengikuti Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBT-I) atau terapi perilaku kognitif untuk insomnia. Terapi tersebut dapat membantu pasien mengontrol atau menghilangkan pikiran dan tindakan negatif yang membuat mereka terjaga. Bentuk terapi tersebut dapat berupa terapi kontrol stimulus, teknik relaksasi, pembatasan tidur siang, tetap terjaga secara pasif, dan terapi cahaya. Tetap terjaga secara pasif sering juga disebut sebagai paradoxical intention, di mana pasien mencoba untuk tetap terjaga daripada berharap dapat tertidur. Sementara itu, terapi cahaya membuat pasien beraktivitas di luar ruangan di suatu periode di mana sore hari masih begitu terang. Pasien juga dapat menggunakan kotak cahaya sesuai dengan rekomendasi dokter yang bersangkutan.

Selain terapi perilaku kognitif, beberapa obat-obatan seperti eszopiclone (Lunesta), ramelteon (Rozerem), zaleplon (Sonata), serta zolpidem (Ambien, Edluar, Intermezzo, Zolpimist) dapat membantu pasien tertidur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *