Dokter Psikolog Terdekat Bantu Penderita Parafilia

Dokter psikolog terdekat bantu penderita paraphilia

Gangguan kejiwaan merupakan sesuatu yang dapat terjadi pada siapa pun. Berbagai jenis gangguan tersebut seringkali dapat menimbulkan masalah dalam hidup penderita. Salah satu gangguan kejiwaan yang kerapkali ditemukan pada masyarakat yaitu parafilia. Berdasarkan definisi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fifth Edition (DSM-5), parafilia adalah gangguan di mana penderita memiliki fantasi, keinginan, dan perilaku seksual secara berulang, intens, dan terjadi lebih dari 6 bulan. Salah satu contoh parafilia yang saat ini banyak dijumpai, terutama di media sosial yaitu fetisme. Gangguan parafilia sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dan akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. Pada umumnya, parafilia lebih sering menyerang kaum laki-laki daripada perempuan. Sebagian besar penderita parafilia enggan berkonsultasi ke psikolog karena malu atau alasan lainnya. Seseorang yang mengalami gejala-gejala parafilia perlu mengunjungi dokter psikolog terdekat untuk mendapatkan penanganan supaya tidak menimbulkan dampak lebih serius.

Jenis-Jenis Parafilia

Menurut pedoman DSM-5, parafilia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan hal yang dapat membuat gairah seksual penderita muncul atau meningkat.

1. Ekshibisionisme
Ekshibisionisme adalah perilaku di mana seseorang memperlihatkan alat kelaminnya kepada seseorang untuk kepuasan seksual mereka. Semakin korban merasa takut, semakin tinggi tingkat kepuasan yang mereka dapatkan.

2. Sadisme seksual
Penderita sadisme merasakan kepuasan seksual apabila melihat seseorang tersiksa, baik secara fisik atau secara emosional.

3. Masokisme seksual
Berbeda dengan penderita sadisme, penderita masokisme mengalami kepuasan seksual apabila ia mengalami perlakuan yang membuatnya menderita, seperti terikat atau mendapat hinaan.

4. Voyeurisme
Seseorang yang menderita voyeurisme merasa sangat bergairah saat mengintip seseorang yang sedang telanjang, melepaskan pakaian, atau melakukan hubungan seksual.

5. Froteurisme
Froteurisme adalah perilaku di mana seseorang bergairah saat menyentuh atau menggesekkan tubuh mereka ke orang lain dengan sengaja.

Baca juga: Psikolog Bandung Terdekat Bantu Atasi Bipolar

6. Pedofilia
Gangguan parafilia jenis ini mungkin cukup sering terdengar di tengah-tengah masyarakat. Penderita pedofilia gemar melakukan aktivitas seksual dengan anak pra-pubertas (biasanya umur 13 tahun ke bawah).

7. Fetishisme
Penderita fetishisme memiliki gairah seksual terhadap benda mati ataupun anggota badan tertentu. Selain itu, terdapat juga bentuk fetishisme lain, seperti somnofilia (gairah seksual terhadap orang yang tidak sadarkan diri) dan urofilia (mendapatkan kepuasan seksual saat memikirkan orang yang sedang buang air kecil).

8. Transvestisme
Seseorang yang menderita transvestisme mengalami peningkatan gairah seksual saat berpenampilan berkebalikan dari jenis kelaminnya.

9. Jenis parafilia spesifik lainnya, seperti necrofilia (ketertarikan terhadap mayat), scatologia (telepon cabul), dan coprofilia (ketertarikan pada feses dan defekasi).

Penyebab dan Faktor Risiko Parafilia

Para ilmuwan menganggap bahwa faktor biologis menjadi salah satu penyebab terjadinya parafilia. Sebagai contoh, penelitian yang ada menunjukkan bahwa pelaku pedofil laki-laki memiliki skor IQ lebih rendah daripada individu yang bukan pedofil. Selain itu, terdapar pendapat lai bahwa parafilia terjadi karena adanya pengalaman seksual yang tidak biasa pada masa muda.

Penanganan Dokter Psikolog Terdekat Bagi Penderita Parafilia

Penderita parafilia yang mengunjungi dokter psikolog terdekat biasanya akan mendapatkan penanganan berupa psikoterapi dan obat-obatan. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif merupakan salah satu psikoterapi yang umum digunakan. CBT berfokus membantu pasien dalam merasionalisasi pikiran dan tindakannya, serta melatih pasien, seperti penderita pedofilia untuk lebih berempati dengan korban. Selain itu, pasien juga akan berlatih mengendalikan impuls seksual mereka. Terkait dengan obat-obatan, penderita parafilia laki-laki biasanya mengonsumsi obat-obatan yang menekan produksi hormon testosterone mereka. Selain itu, obat penghambat produksi serotonin (selective serotonin reuptake inhibitor/ SSRIs) seperti fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft) dan paroxetine (Paxil) dapat mengurangi obsesi seksual penderita parafilia.

Baca juga: Psikolog Terdekat di Tangerang untuk Penderita OCD

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *