Tantangan Pembelajaran Digital dalam Pendidikan 4.0

Seiring perkembangan zaman tidak dipungkiri banyak bermunculan sitem pembelajaran digital, diantaranya yaitu e-learning. E-learning sendiri merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital sehingga pembelajaran dapat berjalan secara live secara tatap maya. Para peserta didik dapat dengan mudah akses kapan saja dan dimana saja. Dalam pembelajaran e-learning ini perlu kemandirian belajar dan kreatifitas baik dari guru ataupun siswa dalam menyelesaikan masalah sebab pasti di temui tantang pembelajaran digital dalam pendidikan 4.0 atau identik dengan sistem pendidikan yang berada dalam revolusi industri 4.0. Sistem pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran. Berikut penjabaran beberapa hal tentang tantangan pembelajaran digital dalam pendidikan 4.0

Kemandirian Belajar

Dalam pembelajaran digital siswa harus memiliki kemandirian belajar , tantangan tersendiri baik bagi para guru ataupun siswa pribadi. Bagi para guru harus bersinergi dengan orang tua untuk menumbuhkan kemandirian belajar pada diri siswa. Sebab mau tidak mau kemandirian harus segera siswa asah untuk menyeimbangi teknologi yang terus berkembang dan maju. Untuk para siswa juga tidak boleh lengah dan berleha-leha. Dengan adanya platform online untuk belajar dan kemungkinan pengawasan secara tatap  muka langsung oleh guru sangat sedikit. Maka dari itu kesadaran dan kemandirian belajar siswa harus berkembang sedini mungkin dan dapat menentukan goalnya dari proses belajar yang dijalani.

Proses Penyelesaian Masalah

Tantangan yang kedua yaitu proses penyelesaian masalah yang harus secara kreatif oleh para guru dan siswa munculkan dalam pembelajaran digital pendidikan 4.0. Sekolah harus menyediakan sarana pembelajaran yang tepat dan terbaik agar memudahkan seluruh stakeholder dalam menyelesaikan masalah. Solusi pembelajaran online pada aplikasi e-elarning dengan Learning Management System : https://campusnet.id/. Dengan penyelesaian masalah yang kreatif dapat meningkatkan pengetahuan referensi siswa untuk memanfaatan  sumber informasi dari e-learning yang ada. Dengan sistem tersebut kognitif siswa dapat berjalan sebab mereka harus mencari kemudian mengolah dan menuliskan ulang tentang informasi yang telah mereka peroleh. Sumber referensi tersebut juga tidak terbatas dari satu atau dua website. Peserta didik dapat mengeksplor lebih jauh

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *