Di dalam ilmu psikologi, terdapat beragam jenis gangguan kesehatan mental, salah satunya yaitu skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan di mana penderitanya mengalami halusinasi, delusi, serta gangguan dalam berpikir dan berperilaku. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa setidaknya terdapat 21 juta orang di dunia yang mengidap gangguan mental skizofrenia. Sementara itu, berdasarkan data riset Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, terdapat 1-2 orang dari 1000 penduduk yang terkena skizofrenia. Ironisnya, 15% dari penderita skizofrenia tersebut kurang mendapatkan perawatan layak dan malah mengalami pemasungan. Salah satu penyebab yang memungkinkan hal tersebut terjadi adalah kurangnya edukasi masyarakat mengenai skizofrenia. Kasus-kasus pemasungan orang yang menderita gangguan mental terdapat di beberapa kota di Indonesia, yaitu Depok dan Bekasi. Hal yang berbeda terjadi di Jakarta, termasuk Jakarta Timur, di mana pemerintah daerah menyediakan layanan pemulihan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODG), termasuk skizofrenia. Selain itu, terdapat juga layanan psikolog terdekat di Jakarta Timur untuk membantu menangani para penderita skizofrenia.
Gejala-Gejala Skizofrenia
Seperti penjelasan sebelumnya, penderita skizofrenia mengalami beberapa gejala yang cukup berat. Mengutip dari Mayo Clinic, berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai gejala-gejala gangguan mental skizofrenia.
1. Delusi
Penderita skizofrenia seringkali tidak dapat membedakan antara kenyataan dan hal-hal yang ada di pikirannya. Sebagai contoh, mereka mengira bahwa seseorang telah melukai mereka, atau bahwa gestur-gestur tertentu ditujukan kepada mereka. Contoh gejala delusi lainnya yaitu penderita skizofenia merasa mereka memiliki kemampuan tertentu atau ketenaran, merasa bahwa seseorang jatuh cinta pada mereka, serta merasa bahwa suatu bencana akan segera terjadi.
2. Halusinasi
Halusinasi merupakan gejala di mana penderita skizofrenia merasa melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
3. Gangguan cara berpikir dan bertutur-kata
Terkadang penderita skizofrenia mengalami gangguan dalam berkomunikasi, misalnya menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak berhubungan. Pada beberapa kasus, terdapat penderita yang mencampuradukkan kata-kata sehingga tidak memiliki makna.
4. Perilaku abnormal
Beberapa penderita skizofrenia juga mengalami ketidaknormalan dalam berperilaku, misalnya ketidakpedulian pada instruksi, melakukan gestur yang aneh, tidak merespons sama sekali, atau melakukan gerakan berlebihan dan tanpa makna.
5. Gejala negatif
Gejala ini merujuk pada berkurangnya kemampuan untuk bertindak secara normal. Sebagai contoh, penderita skizofrenia mengabaikan kebersihan dan tidak menampilkan emosi. Selain itu, penderita juga kehilangan minat dalam melakukan keseharian serta menarik diri dari lingkungan sosial.
Baca juga: PersonalityTalk
Penyebab Skizofrenia
Sejauh ini belum terdapat penjelasan pasti mengenai penyebab terjadinya skizofrenia pada seseorang. Namun, para ahli psikologi percaya bahwa skizofrenia terjadi karena kombinasi beberapa faktor, seperti genetik, lingkungan, serta gangguan struktur zat kimia pada otak. Masalah pada zat kimia dalam otak (neurotransmitter), yaitu dopamin dan glutamat dapat berkontribusi dalam menyebabkan skizofrenia. Selain itu, faktor-faktor lain seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran serta konsumsi obat-obatan psikotropika selama remaja dan dewasa memperbesar kemungkinan seseorang terkena skizofrenia.
Rekomendasi Psikolog Terdekat di Jakarta Timur Untuk Penderita Skizofrenia
1. Madani Mental Health Care
Lembaga Madani Mental Health Care memiliki tenaga psikolog, psikiater, dan konselor serta menawarkan layanan psikologi untuk berbagai macam gangguan mental, termasuk skizofrenia.
2. RSKD Duren Sawit
RSKD Duren Sawit merupakan rumah sakit di Jakarta Timur yang menangani masalah kejiwaan. Penderita skizofrenia dapat melakukan perawatan bersama psikolog klinis atau psikiater yang tersedia.
3. Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto
Rumah sakit ini beragam layanan kesehatan, termasuk spesialisasi kejiwaan. Terdapat fasilitas pendukung lain, seperti MRI dan CT Scan yang berperan penting dalam diagnosa skizofrenia dan gangguan lainnya.
Skizofrenia merupakan gangguan mental kompleks yang membutuhkan kesabaran serta perawatan yang memadai untuk bisa mengatasi gejala-gejala yang ada. Terapi obat-obatan, psikoterapi, serta lingkungan yang suportif dapat membantu para penderita skizofrenia menghadapi penyakit yang mereka derita.
