Setiap individu memiliki kerentanan dalam mengalami gangguan kesehatan mental. Terdapat beragam latar belakang yang menyebabkan seseorang mengidap gangguan mental atau jiwa, seperti pengalaman traumatis (post-traumatic experience) ataupun kelainan sistem syaraf otak. Pada umumnya, penderita gangguan mental dapat sembuh atau mengurangi gejala-gejala yang ada dengan penanganan yang tepat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), termasuk di Tangerang, Banten. Bahkan, terdapat beberapa ODGJ yang dipasung, alih-alih mendapatkan perawatan dari tenaga psikolog terdekat Tangerang.
Selayang Pandang Mengenai ODGJ di Tangerang
Mengutip dari artikel berita IDN Times, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa setidaknya terdapat 4000 ODGJ dari tahun 2017-2019. Mirisnya, sebanyak 65 penderita mengalami pemasungan. Hal tersebut tentunya menjadi keprihatinan masyarakat dan menunjukkan masih kurangnya optimalisasi hak-hak ODGJ sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah yang ada.
PTSD Sebagai Salah Satu Gangguan Kejiwaan
Di dalam ilmu psikologi terdapat beberapa jenis gangguan kejiwaan yang ada di tengah masyarakat, salah satunya yaitu Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD adalah gangguan kecemasan yang terjadi karena seseorang mengalami peristiwa di masa lalu yang mengerikan atau membuat tertekan. Beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan individu terkena PTSD yaitu bencana alam, kecelakaan, perampokan, pelecehan seksual, pengabaian akut, bahkan pengalaman melahirkan.
Gejala-Gejala PTSD
Sebagian besar orang mungkin pernah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan di masa lalu, tetapi mereka tidak bisa langsung mendapatkan diagnosa terkena PTSD. Normalnya, seseorang yang mengalami pengalaman traumatis dapat merasa lebih baik dalam jangka waktu seminggu, tetapi berbeda halnya dengan penderita PTSD. Pengidap PTSD membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh. Selain itu, terdapat gejala-gejala lain PTSD sebagai berikut.
1. Intrusi ingatan
Para penderita PTSD mengalami intrusi memori terkait pengalaman traumatis mereka secara konstan. Biasanya, mereka sering mengalami mimpi buruk terkait pengalamannya, ingatan yang sering muncul tanpa dikehendaki, serta kilas balik. Seorang PTSD yang sedang mengalami kilas balik benar-benar merasakan secara nyata bahwa pengalaman tersebut terulang kembali.
2. Menghindari beberapa objek tertentu
Seseorang yang mengidap PTSD seringkali menghindari beberapa tempat, objek, orang-orang, atau kegiatan yang bisa mengingatkan mereka kembali pada pengalaman traumatis mereka. Mereka juga enggan untuk membicarakan tentang apa yang terjadi dan mereka rasakan tentang pengalaman tersebut.
3. Perubahan kognitif dan suasana hati
Pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan penderita PTSD mengalami gangguan terhadap ingatan mengenai aspek-aspek penting dari pengalaman tersebut. Hal tersebut kemudian dapat berujung pada perubahan sudut pandang terhadap diri sendiri dan orang lain, misalnya menganggap bahwa diri sendiri kurang baik, atau berpikir bahwa tidak ada yang dapat mereka percayai. Selain itu, penderita PTSD juga kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas yang bahkan sebelumnya sangat mereka sukai. Mereka juga merasa terisolasi dari lingkungan sekitar dan tidak mampu merasakan emosi yang positif.
4. Perubahan sikap dan aktivitas sehari-hari
Seseorang yang terkena PTSD mengalami sensitivitas emosi yang cukup tinggi, seperti mudah marah dan terkejut. Selain itu, terdapat perubahan perilaku dalam kegiatan sehari-hari mereka, misalnya lebih impulsif dan berniat mencelakai diri sendiri, paranoid terhadap sekitar, serta mengalami insomnia dan kesulitan berkonsentrasi.
Baca juga: PersonalityTalk
Cara Menangani Penderita PTSD
Para penderita PTSD memiliki peluang untuk bisa sembuh dari gejala-gejala yang mereka rasakan dengan beberapa metode penanganan berikut.
1. Psikoterapi
Penderita PTSD dapat mengunjungi psikolog untuk mendapatkan layanan terapi, seperti terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma (CBT) atau desensitisasi dan pemrosesan kembali pergerakan mata (EMDR).
2. Terapi obat-obatan
Selain melakukan psikoterapi, penderita PTSD juga dapat mengonsumsi obat antidepresan, seperti paroxetine atau mirtazapine sesuai dengan rekomendasi ahli kejiwaan.
3. Pengawasan gejala yang dialami
Selama melakukan terapi, penderita juga perlu mencatat dan mengawasi gejala-gejala yang dialami selama berada di luar sesi terapi untuk mengetahui efek terapi yang mereka lakukan.
Rekomendasi Psikolog Terdekat Tangerang Untuk Penderita PTSD
Berikut merupakan beberapa layanan psikolog terdekat Tangerang yang dapat menjadi alternatif pilihan bagi para pengidap PTSD.
1. Nous Consulting Indonesia
Nous Consulting Indonesia adalah lembaga psikologi yang menyediakan layanan konsultasi psikologi bersama psikolog dan psikiater. Jam pelayanan Nous Consulting berlangsung pada hari Senin-Jumat pukul 09.00-17.00 dan hari Sabtu pukul 09.00-15.00.
2. Smart Mind Center Consulting
Smart Mind Center Consulting menyediakan berbagai macam layanan psikologis secara lengkap, termasuk terapi perilaku kognitif yang dapat berguna untuk penyembuhan PTSD.
3. Experiencing Life Foundation (ELF)
Lembaga psikologi ELF menyediakan beberapa macam layanan psikologi, seperti psikoterapi dan konseling, serta diagnosis klinis mengenai psikologi individu.
Mengobati gangguan PTSD merupakan hal yang tidak mustahil untuk dilakukan. Melalui penanganan yang tepat oleh tenaga ahli profesional, penderita PTSD dapat bebas dari pengalaman traumatis masa lalunya dan dapat melanjutkan kehidupan normal seperti sediakala.