Strategi Harga: Menentukan Strategi Harga Produk

Strategi harga sangat patut untuk diperhitungkan karena mempengaruhi pendapatan dan laba perusahaan tersebut. Pendapatan berasal dari harga jual dikali dengan kuantitas produk yang terjual. Penetapan harga yang lebih rendah dari harga pasar biasanya akan meningkatkan kuantitas produk yang terjual. Sedangkan penetapan harga yang lebih tinggi dari harga pasar akan memberikan kuantitas produk yang terjual menjadi lebih rendah. Dengan demikian, perusahaan atau para pelaku bisnis harus bisa memperhitungkan strategi penentuan harga yang sesuai agar mengurangi risiko kerugian di masa depan.

Harga sale di supermarket
Gambar oleh Kamalakannan PM dari Pixabay

Dalam penentuan strategi harga, pelaku usaha harus mempertimbangkan ketiga hal berikut:

1. Biaya Produksi

Metode ini disebut juga sebagai Cost-Based Pricing atau penentuan harga berbasis biaya yang dikeluarkan selama proses produksi termasuk biaya yang berkemungkinan timbul dari aktivitas produksi. Menentukan harga sesuai dengan biaya adalah sebuah upaya untuk memastikan bahwa biaya produksi dapat ditutupi.

2. Pasokan Persediaan

Untuk metode ini, biasanya berkaitan dengan produk yang memiliki tren singkat seperti smartphone dan pakaian. Misalnya untuk produk pakaian, produsen menurunkan harganya agar cepat terjual dengan alasan akan meluncurkan produk baru. Dengan begitu, mereka bisa mengurangi persediaan pakaiannya sehingga memberikan ruang kosong di gudang untuk produksi produk baru.

3. Harga Pesaing

Pelaku usaha juga bisa mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produknya. Pelaku usaha juga dapat menggunakan berbagai strategi harga untuk bersaing dengan produk serupa, sebagai berikut:

Cara Menentukan Strategi Harga

1. Strategi Harga Pada Produk yang Sudah Ada

Untuk metode ini terdapat tiga jenis strategi sebagai berikut:

Harga di atas harga pasar, digunakan untuk produk sejenis dengan mengambil keuntungan melalui asumsi umum bahwa harga yang lebih tinggi berarti kualitasnya pun lebih tinggi. Sedangkan untuk harga di bawah harga pasar, digunakan untuk menawarkan produk sejenis pesaing yang memiliki harga lebih tinggi dengan kualitas yang sebanding. Terakhir adalah harga pada atau mendekati harga pasar.

2. Strategi Harga Pada Produk Baru

Metode ini memiliki dua pilihan penetapan harga, sebagai berikut:

  • Metode Harga Skimming

Pada metode ini, pelaku usaha menetapkan harga awal yang tinggi dengan maksud untuk menutupi biaya pengembangan dan pengenalan. Contohnya pada penjualan smartphone.

  • Metode Harga Penetrasi

Dalam metode ini, pelaku usaha menetapkan harga awal yang rendah dengan tujuan untuk membangun citra produk baru, menciptakan minat pelanggan, dan merangsang hasrat beli.

3. Strategi Harga Tetap Vs Harga Dinamis di Bisnis Online

Kemajuan teknologi menciptakan tren bisnis online semakin meningkat. Dengan begitu, ketenaran pasar digital tak terelakkan lagi. Pasar digital memperkenalkan strategi harga tetap konvensional bagi produk bisnis-bisnis (B2B) dan produk konsumen. Sebaliknya, harga dinamis menggunakan fleksibilitas pembeli dan penjual dalam menetapkan harga dan memberitahukan pembeli akan ketersediaan produk dan perubahan harga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *