Ilmu psikologi merupakan ilmu yang sangat terkait erat dengan kehidupan masyarakat. Psikologi membantu manusia dalam memahami diri sendiri, lingkungan, serta segala aspek kehidupan yang terkait. Dalam upaya memahami dan menyelesaikan masalah terkait diri atau sekitarnya, tidak jarang seseorang berkonsultasi dengan tenaga ahli psikologi. Individu tersebut bisa mengunjungi psikolog atau psikiater, bergantung pada apa yang menjadi kebutuhan pasien. Namun, seringkali sebagian masyarakat masih kurang memahami perbedaan antara psikolog dan psikiater. Nah, untuk lebih mengerti tentang perbedaan dari kedua profesi tersebut, mari simak penjelasan di bawah ini.
Mengenal Perbedaan Psikolog dan Psikiater
“Psikolog atau psikiater itu sama aja, yang penting kan konsultasi.”
Pernyataan di atas mungkin cukup sering terdengar dalam perbincangan masyarakat. Mereka berpikiran bahwa kedua profesi tersebut hanya berbeda istilah saja. Namun, ternyata hal tersebut kurang tepat. Mengutip dari kanal healthline.com, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara psikolog dan psikiater.
1. Latar belakang pendidikan yang berbeda
Perlu diketahui bahwa para psikolog menempuh program studi psikologi, kemudian melanjutkan pendidikan mereka, baik ke tingkat Magister (S2) atau Doktor (S3) untuk mendapatkan gelar Psikolog. Sementara itu, psikiater memiliki latar belakang pendidikan kedokteran dan melewati beberapa kualifikasi serta memilih spesialisasi di bidang psikiatri.
2. Bentuk terapi yang berbeda
Para psikolog biasanya menggunakan terapi verbal dalam menangani pasiennya. Terapi verbal tersebut memiliki beberapa jenis, yaitu terapi pribadi, terapi keluarga, dan terapi kelompok. Selain itu, psikolog juga melakukan terapi bermain jika memiliki pasien anak-anak. Lain halnya dengan psikiater. Mereka melakukan terapi dengan beberapa cara, yaitu terapi verbal dan obat-obatan, dan terapi lain, seperti terapi electroconvulsive untuk depresi akut dan terapi cahaya untuk depresi musiman.
Baca juga: Personality Talk
3. Bidang pelatihan lanjutan yang berbeda
Baik psikolog atau psikiater dapat melakukan spesialisasi bidang lanjutan, tetapi dalam area yang berbeda.
Psikolog dapat memilih bidang psikologi klinis, psikoanalisis, psikologi forensik, atau psikologi anak dan dewasa. Sementara itu, psikiater dapat memilih bidang pengobatan kecanduan, psikiatri forensik, psikiatri geriatrik, atau pengobatan tidur. Tentunya masih ada bidang-bidang lain yang dapat menjadi alternatif pilihan, ya.
Pertimbangan dalam memilih spesialis kejiwaan terbaik
Setelah mengetahui perbedaan mendasar antara psikolog dan psikiater, waktunya untuk menentukan mana konsultan paling tepat yang perlu pasien pilih dalam membantu mengatasi permasalahannya. Berikut merupakan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.
- Sesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi. Psikiater menjadi pilihan tepat apabila pasien mengalami penyakit mental berat seperti depresi akut, skizofrenia, atau bipolar. Sementara itu, psikolog bisa menjadi pilihan yang tepat apabila pasien sedang berusaha untuk memahami pikiran dan perilakunya.
- Sesuaikan dengan keuangan. Jika memiliki asuransi, hal tersebut mungkin tidak terlalu bermasalah. Namun, bagi para pasien yang belum memiliki asuransi dapat mencari layanan spesialis yang menawarkan harga cukup terjangkau.
Demikian penjelasan singkat mengenai perbedaan antara psikolog dan psikiater. Meskipun mereka sama-sama melayani konsultasi seputar kejiwaan, psikolog tidak berwenang memberikan resep pengobatan pada pasien. Jadi, sudah ngga bingung lagi, kan?