Perbedaan Dai dan Mubaligh

Dai dan mubaligh. 2 kata tersebut sangat erat kaitannya dengan dakwah agama islam. Mereka adalah para pendakwah yang berusaha untuk mengajak orang lain untuk mengikuti dan memahami syariat islam. Namun, tahukah kamu? Sebenarnya, dai dan mubaligh itu berbeda?. Tingkat keilmuan yang mereka miliki tidak sama sehingga kedudukannya dalam kegiatan dakwah juga tidak setara. Kali ini, kita akan bahas lebih lanjut mengenai beberapa perbedaan dai dan mubaligh.

Baca juga tentang Pro Kontra Sertifikasi Dai

perbedaan dai dan mubaligh

Perbedaan dai dan mubaligh
  1. Dai : Apabila anda mengajak orang untuk mengikuti syariat, seperti : “Yuk, ke masjid”, “Yuk, kita bersedekah”, maka anda adalah seorang daí. Sifatnya dai adalah dakwah. Seorang dai harus memiliki dasar ilmu mengenai sesuatu yang akan ia sampaikan. Dalam mengajak untuk berbuat kebaikan, dai harus mengetahui ayat hadist, dan keutamaan melakukan hal tersebut.  Oleh karena itu, dai sebaiknya memiliki ilmu dan wawasan yang cukup luas agar dapat menjawab keutamaan, menyampaikan hikmah, serta memberi nasihat.
  2. Mubaligh artinya adalah penyampai. Sedangkan, pesan yang disampaikan disebut tabligh. Seorang mubaligh tidak wajib memiliki ilmu khusus untuk menyampaikan suatu pesan kebaikan. Misalnya, anda belajar mengenai keutamaan shalat 5 waktu dan anda share ilmu tersebut di facebook. Lalu, ada orang yang melihat status anda dan dia amalkan ilmu yang anda bagikan. Maka, setiap orang yang melihat status tersebut mengamalkan dan menjaga ilmu yang anda bagikan, anda juga akan mendapat pahala kebaikannya. Atau, ketika anda belajar mengenai suatu ilmu pada guru, lalu disampaikan kepada teman-teman sekitar, anda adalah seorang mubaligh.

Terakhir, terdapat satu hal penting yang tidak boleh dai dan mubaligh lakukan, yaitu memberikan fatwa atau hukum.  Hanya ulama yang boleh memberikan fatwa atau hukum karena pengetahuan yang mereka miliki ber-sanad (mengacu) pada Nabi Muhammad S.A.W.

Jangan lupa baca artikel tentang 4 Dai Indonesia Dengan Ciri Khas Unik Saat Berdakwah

Itulah perbedaan dai dan mubaligh. Gimana, sudah tahu kan letak perbedaannya?

Semoga penjelasan ini bermanfaat ya buat kamu!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *