Metode Variable Cost-Plus Pricing: Penjelasan Lengkap!

Selain metode full costing, dalam akuntansi manajemen pun ada penentuan biaya berdasarkan metode variable cost-plus pricing. Apa sih metode variable cost-plus pricing itu?

Apa itu Variable Cost-Plus pricing?

Variable Cost-Plus pricing adalah metode penetapan harga di mana penetapan harga jual menggunakan penambahan markup ke total biaya variabel. Harapannya adalah bahwa markup akan berkontribusi untuk memenuhi semua atau sebagian dari biaya tetap dan menghasilkan beberapa tingkat keuntungan. Penetapan harga variable cost-plus sangat berguna dalam skenario kompetitif, seperti penawaran kontrak, tetapi tidak cocok dalam situasi di mana biaya tetap merupakan komponen utama dari biaya total.

Untuk itu, penetapan harga variable cost-plus tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki biaya tetap yang signifikan atau biaya tetap yang meningkat jika lebih banyak memproduksi unit; setiap markup pada biaya variabel di atas biaya tetap per unit dapat mengakibatkan harga produk yang tidak berkelanjutan.

Biaya variabel termasuk tenaga kerja langsung, bahan langsung, dan biaya lain yang berubah secara proporsional dengan output produksi. Sebuah perusahaan yang menggunakan metode penetapan harga variable cost-plus pertama-tama akan menghitung biaya variabel per unit, kemudian menambahkan mark-up untuk menutupi biaya tetap per unit dan menghasilkan margin keuntungan yang ditargetkan.

Misalnya, asumsikan bahwa total biaya variabel untuk memproduksi satu unit produk adalah $10. Perusahaan memperkirakan bahwa biaya tetap per unit adalah $4. Untuk menutupi biaya tetap dan meninggalkan laba per unit $1, perusahaan akan menetapkan harga unit pada $15.

Jenis metode penetapan harga ini murni melihat ke dalam (internal). Itu tidak memasukkan pembandingan dengan harga pesaing atau mempertimbangkan bagaimana pasar memandang harga suatu barang.

Penggunaan Metode Cost-Plus Pricing

Metode penetapan harga ini cocok untuk perusahaan ketika proporsi biaya total yang tinggi bersifat variabel. Sebuah perusahaan dapat yakin bahwa mark-upnya akan menutupi biaya tetap per unit. Jika rasio biaya variabel terhadap biaya tetap rendah, artinya ada biaya tetap yang cukup besar yang naik karena lebih banyak memproduksi unitnya. Oleh karena itu, penetapan harga suatu produk mungkin menjadi tidak akurat dan tidak berkelanjutan bagi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Penetapan harga variable cost-plus mungkin juga cocok untuk perusahaan yang memiliki kapasitas berlebih. Dengan kata lain, perusahaan yang tidak akan mengeluarkan biaya tetap tambahan per unit dengan meningkatkan produksi secara bertahap. Biaya variabel, dalam hal ini, akan membentuk sebagian besar biaya total (misalnya, tidak ada ruang pabrik tambahan yang perlu disewa untuk produksi tambahan), dan menambahkan markup pada biaya variabel akan memberikan margin keuntungan.

Sumber: Investopedia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *