Isu pemerintah akan menerapkan sertifikasi dai di Indonesia sempat ramai menjadi perdebatan walaupun memiliki tujuan yang baik. Kementrian agama menyampaikan bahwa progam ini berlaku untuk seluruh agama, namun hal ini tidak diwajibkan dan tidak ada sanksi apabila dai tidak ingin mengikuti.
Sertifikasi dai memiliki tujuan untuk memfilter dai yang ada di Indonesia untuk menjauhi dari paham radikal dan hal yang dapat mengancam pancasila. Untuk menjalankan kebijakan ini, pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga yang ada di Indonesia.
Kemenag bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional untuk memberikan edukasi kepada dai tentang ideologi ketahanan. Badan Pembina Ideologi Pancasila berpartisipasi dalam program ini, untuk mengedukasi kepahaman pancasila dan kaitannya dengan agama.
Serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk memberikan informasi yang terjadi di Indonesia atau seluruh dunia perihal isu atau fenomena. Kebijakan ini pastin mendapat pro dan kontra dari berbagai pihak.
Baca juga Paid Marketing : Mengenal dan Memahami
Tujuan sertafikasi dai yang perlu di ketahui
Mengurangi paham radikal
Dai yang menyebarkan paham radikal kepada masyarakat akan memberikan dampak bagi ideologi pancasila serta kesatuan bangsa. Lagi pula, hal tersebut bertentangan dengan upaya pemerintah dan juga lembaga – lembaga dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut dapat menggoyahkan pancasila, dan sangat beresiko bagi bangsa ini. Tentu saja, tujuan ini juga berfungsi untuk membantu kinerja dari pemerintah untuk tetap menanamkan hal positif kepada masyarakat, dimana dai akan terjun langsung ke elemen masyarakat.
Memberikan edukasi pancasila
Kemenag akan memberikan edukasi terkait pancasila dan ketahanan negara kepada para dai. Sehingga masyarakat dapat memahami peran pancasila sebagai ideologi negara dan dapat memahami arti dari masing – masing sila. Dengan harapan dai dapat menyebarkan rasa nasionalisme terhadap masyarakat, serta lebih memilah topik yang akan diangkat saat berdakwah.
Dengan begitu, rasa nasionalisme masyarakat akan meningkat dan akan memperkokoh rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam pemilihan topik dakwah pun, Mentri Agama Fachrul Razi menghimbau dai harus berhati – hati, menurutnya jika dai salah memilih topik hal ini dapat menggoyahkan masyarakat.