Perusahaan konsultan merupakan salah satu perusahaan yang berani membayar gaji tinggi untuk posisi entry level. Rata-rata gaji manajemen konsultan pada tingkat pemula bisa mencapai Rp 115 juta per tahun dan ini masih diluar bonus. Untuk tingkat menengah bisa mencapai Rp 183 juta per tahun dan pada tingkat tertinggi mencapai Rp 443 juta per tahun.
Angka ini sangat menggiurkan bukan?
Dengan gaji dan tunjangan yang cukup besar, tanggungjawab dan amanah yang tak kalah besar pula. Profesi ini akan memberi kamu exposure ke berbagai industri, kamu bisa saja bekerja untuk perusahaan umum, organisasi internasional, pemerintah, dsb. Lingkungan kerja yang dinamis seperti ini tentu akan membawa tantangan yang lebih besar.
Apa saja yang dikerjakan konsultan manajemen?
Manajemen konsultan dapat bekerja dengan klien domestik hingga internasional. Hal paling umum yang konsultan lakukan ialah menganalisis informasi yang klien butuhkan. Kegiatan ini biasanya melibatkan survei, studi kelayakan, analisis industri, dsb. Biasanya informasi ini akan perusahaan pakai untuk merumuskan suatu kebijakan.
Baca Juga Aspek Studi Kelayakan Bisnis – Artikel | Campus Digital
Konsultan juga akan membantu klien menyelesaikan suatu masalah. Proses analisis masalah membutuhkan penilaian dari aspek teknologi dan ekonomi dalam bisnis, lingkungan eksternal, latar belakang jajaran eksekutif saat mengambil keputusan, dan perilaku karyawan dari perusahaan itu sendiri.
Setelahnya, konsultan akan menulis laporan atau mempresentasikan hasil analisis sekaligus memberi saran soal rencana eksekusi yang paling tepat. Terakhir, konsultan juga perlu membantu perusahaan untuk menciptakan proses manajemen yang lebih efektif. Berkaitan dengan ini, konsultan akan bertemu dengan banyak eksekutif dan tim senior dari berbagai perusahaan.
Jika kamu punya keinginan berkarir sebagai manajemen konsultan, simak penjelasan di bawah ini ya.
Industri yang Kompetitif
Persaingan untuk menjadi konsultan sudah terjadi sejak tahap melamar pekerjaan. Pelamar yang datang dengan gelar master biasanya lebih mudah masuk ke dalam industri ini. Selain itu, pertumbuhan industri konsultan berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi global. Ketika ekonomi sedang besar maka perusahaan bisa mempekerjakan banyak konsultan, tapi situasi yang berbalik akan terjadi di kala ekonomi sedang surut.
Jam kerja konsultan juga sangat panjang dan cenderung membuat karyawannya anti sosial. Namun, karena ini pula kamu akan punya hubungan yang lebih erat dengan kolega lain. Dengan tingkat kerja yang kompleks biasanya perusahaan menawarkan fasilitas, makanan, cuti panjang, olahraga untuk menunjang kesehatanmu.
Training dan Learning Adalah Kebutuhan Sehari-Hari
Perusahaan konsultan tidak memiliki spesialisasi pada industri tertentu, kamu harus belajar banyak tentang berbagai industri yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Kamu perlu belajar cepat untuk mengejar dan menyamakan pemahaman dengan para klien yang umumnya diwakili oleh manajer.
Cocok Bagi Seseorang yang Menyukai Tantangan
Terkadang, klien memberikan masalah yang cukup rumit. Contohnya seperti membuat pilihan untuk mengakusisi atau melepas linis bisnis, mengubah strategi yang telah berjalan, melakukan restukturasi organisasi, dsb. Konsultan perlu meluangkan banyak waktu untuk menemukan akar masalah yang belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Di awal karir sebagai konsultan junior, perusahaan sudah memberi tanggung jawab tingkat tinggi dengan langsung bekerja bersama klien senior. Profesi ini dapat memberikan kamu kesempatan untuk memecahkan isu yang berbeda-beda setiap project-nya. Profesi ini juga memiliki rutinitas yang tidak dapat diprediksi, deadlined ketat, hingga tekanan kerja yang tinggi.
Orang yang menyukai tantangan cenderung tidak senang melakukan sesuatu yang monoton. Mereka akan mencari kesempatan baru untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Kamu akan menganggap ini sebagai jalan untuk meningkatkan pengalaman jika kamu memiliki pola pikir sebagai konsultan.
Memiliki Kemampuan Manajemen Project dan Berpikir Strategis
Ketika melakukan diagnosis, konsultan tidak mungkin mengandalkan pernyataan atau asumsi yang klien katakan begitu saja. Bisa jadi, isu yang muncul merupakan sebagian kecil dari masalah yang ada. Diagnosis profesional dilakukan dengan menggunakan asesmen untuk melihat efektivitas perusahaan secara keseluruhan.
Proses konsultasi ini harus dapat membantu menghilangkan segala hambatan yang dihadapi klien. Ketika mendengar keluhan dari satu divisi maka konsultan perlu mendengarkan divisi lain pula, konsultan harus mempertimbangkan kemungkinan hambatan lain bisa terjadi. Konsultan harus menghubungkannya dengan apa yang terjadi ditempat lain.
Proses konsultasi juga perlu mendorong eksperimen yang berkaitan pada pengelolaan. Proses tersebut dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi proses manajerial di perusahaan klien. Satu hal lagi yang perlu konsultan kerjakan, saat menangani suatu isu perhatikan pula kebutuhan masa depan klien. Konsultan yang cakap akan membantu klien belajar menghadapi masalah yang serupa.
Membutuhkan kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik
Konsultan akan sering bertemu dengan jajaran manajer untuk berdiskusi. Proses menentukan diagnosis yang akurat terkadang membuat hubungan konsultan dan klien menegang karena manajer seringkali takut untuk mengungkap situasi sulit yang dapat membuat mereka tampak seperti orang yang salah. Berkaitan dengan ini, kamu perlu menyiapkan strategi khusus untuk mengulik informasi khusus.
Terkadang, pemberian rekomendasi menjadi hal yang sedikit sensitif karena konsultan tidak hanya memberi tahu apa yang klien ingin dengar. Sehingga dilema seringkali menghampiri konsultan untuk merekomendasikan sesuatu yang mereka tahu benar atau sesuatu yang mereka tahu dapat diterima.
Komunikasi yang persuasif dan kemampuan story telling yang baik dapat membantu konsultan ketika memberikan rekomendasi supaya terdengar masuk akal dan meyakinkan. Dan yang tak kalah penting ialah kemampuan untuk membangun kesepakatan mengenai implementasi suatu rencana. Tercapai atau tidaknya goals yang telah tertulis, tergantung dengan seberapa baik konsultan dan klien bekerjasama untuk memahami satu sama lain.
Sekarang kamu sudah tau beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menjadi seorang konsultan manajemen. Menurutmu, apakah pekerjaan ini cocok untukmu?