Kenali 14 Macam Anggaran Keuangan Perusahaan

Anggaran keuangan perusahaan adalah istilah yang berkaitan erat dengan akuntansi dan keuangan. Setiap perusahaan pasti memiliki anggaran untuk melaksanakan kegiatan. Penyusunan anggaran bertujuan sebagai evaluasi kegiatan sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangan selama pelaksanaan proyek.

Tanpa anggaran keuangan perusahaan yang cermat, perusahaan sulit mencapai target sesuai rencana. Lalu, apa itu anggaran? Mengapa ada 14 macam anggaran keuangan perusahaan?

Gambar oleh Megan Rexazin dari Pixabay 

Baca Juga: Mengenal Budgeting Dalam Keuangan Perusahaan

Definisi dan Fungsi Anggaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anggaran adalah taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang.

Adapun menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), anggaran adalah rencana keuangan terperinci dan terkoordinasi mengenai prakiraan penerimaan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun, sebagai sarana untuk sasaran suatu rencana kerja (budget).

Singkat kata, anggaran adalah rencana keuangan dalam periode tertentu yang berguna untuk memantau laju pertumbuhan ekonomi perusahaan.

Ada dua fungsi anggaran perusahaan: fungsi pelaksanaan dan fungsi perencanaan. Sebagai fungsi pelaksanaan, anggaran merupakan pedoman pelaksanaan proyek agar tujuan terlaksana sesuai dengan harapan.

Adapun sebagai fungsi perencanaan, anggaran merupakan perencanaan yang memberikan gambaran dan pedoman tentang keuangan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Macam-macam Anggaran Keuangan Perusahaan

Anggaran mempunyai 14 macam dan masing-masing anggaran mempunyai fungsi tersendiri.

1. Anggaran Penjualan

Anggaran ini berfungsi untuk memprediksi penjualan dan berisi jenis barang, harga, jumlah, dan lokasi penjualan. Dengan demikian, anggaran penjualan merupakan anggaran kunci dan dasar dari penyusunan anggaran lain.

2. Anggaran Produksi

Sesuai dengan namanya, anggaran produksi berisi rencana produksi perusahaan selama satu periode tertentu. Anggaran produksi menjadi dasar dari pembuatan biaya produksi. Misal: biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya pabrik.

3. Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi berisi perencanaan biaya pemasaran dan anggaran biaya administrasi. Mengingat isinya berkaitan dengan pemasaran dan administrasi, anggaran biaya produksi menjadi dasar pembuatan anggaran kas dan anggaran laba rugi.

4. Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran biaya bahan baku merupakan pedoman dalam proses produksi yang berisi jumlah bahan baku beserta biayanya. Mengingat fungsinya untuk mengetahui biaya bahan baku, anggaran ini menjadi dasar penyusunan anggaran kas dan anggaran laba rugi.

5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran biaya tenaga kerja langsung berisi prediksi biaya tenaga kerja selama periode tertentu. Prediksi biaya tenaga kerja berdasarkan upah per unit dan upah per jam. Dengan demikian, anggaran ini berguna sebagai dasar penyusunan anggaran kas dan anggaran laba rugi.

6. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran overhead pabrik adalah perencanaan biaya overhead pabrik selama periode tertentu. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produksi.

Anggaran overhead pabrik berisi biaya pemakaian bahan tambahan, biaya tenaga kerja tidak langsung, pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi, dan fasilitas tambahan. Anggaran ini menjadi dasar dalam penyusunan anggaran kas dan anggaran laba rugi.

7. Anggaran Persediaan

Sesuai dengan namanya, anggaran persediaan berisi semua biaya persediaan dalam periode tertentu. Misalnya: persediaan material, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

8. Anggaran Program

Anggaran program berisi seluruh anggaran operasional perusahaan berdasarkan program utama perusahaan seperti penelitian dan pengembangan. Penyusunan anggaran program bertujuan membantu pengusaha menganalisa keselarasan semua program perusahaan.

9. Anggaran Pertanggungjawaban

Anggaran pertanggungjawaban berisi anggaran operasional atau kegiatan perusahaan yang mengukur kinerja manajer pusat. Singkat kata, anggaran ini adalah laporan evaluasi yang menjadi acuan untuk menyusun rencana rencana kerja selanjutnya. Tak heran, anggaran ini juga merupakan alat pengendali

10. Anggaran Pengeluaran Modal

Anggaran pengeluaran modal berisi prediksi perubahan aktiva tetap suatu perusahaan selama periode tertentu. Dasar pembuatan anggaran ini adalah estimasi penjualan produk. Anggaran ini juga menjadi dasar penyusunan anggaran kas, anggaran biaya overhead pabrik, dan biaya non produksi.

11. Anggaran Kas

Anggaran kas merupakan perkiraan sumber kas dan penggunaannya selama periode tertentu. Isinya berupa anggaran operasional dan anggaran pengeluaran modal. Maka dari itu, anggaran kas menjadi dasar penyusunan anggaran neraca. Dengan demikian, anggaran kas berguna untuk menjaga likuiditas perusahaan.

12. Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi berisi perkiraan laba dan rugi perusahaan selama periode tertentu. Penyusunan anggaran laba rugi berdasarkan pada anggaran operasi dan menjadi dasar penyusunan anggaran neraca.

13. Anggaran Neraca

Anggaran neraca berisi rencana keuangan atau aktiva, utang, dan modal perusahaan sejak awal hingga akhir periode. Pembuatan anggaran neraca berdasarkan anggaran kas dan anggaran laba rugi. Makanya, anggaran ini juga merupakan dasar penyusunan anggaran posisi keuangan.

14. Anggaran Posisi Keuangan

Anggaran posisi keuangan berisi rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode tertentu. Penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran neraca sebelumnya.

Setiap perusahaan harus mempunyai 14 macam anggaran untuk memudahkan perencanaan keuangan usaha. Dengan begini, pemangku kepentingan mudah membuat laporan keuangan dan mampu mengontrol keuangan perusahaan. Tentu membuat ke-14 anggaran tersebut harus disokong oleh laporan keuangan yang tepat, akurat, dan sistematis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *