Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seorang individu tidak hanya bergantung pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Seseorang yang mengalami gangguan mental tidak dapat menjalani kesehariannya dengan maksimal. Karena itu, beberapa orang yang mengalami gangguan mental tingkat menengah atau berat perlu mengunjungi ahli kejiwaan, seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan terapi psikologi. Salah satu terapi yang sering menjadi pilihan utama adalah psikoterapi. Psikoterapi adalah salah satu jenis terapi dalam ilmu psikologi yang bertujuan untuk mengatasi masalah kejiwaan dan gangguan emosional. Pelaksanaan psikoterapi biasanya berlangsung secara perorangan, tetapi terkadang dapat berlangsung dalam kelompok. Pasien dapat melakukan janji temu di rumah sakit psikolog terdekat, kemudian dapat melakukan sesi terapi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Jenis-Jenis Psikoterapi di Rumah Sakit
Berdasarkan situs resmi American Psychiatric Association (APA), layanan psikoterapi terbagi ke dalam jenis berbeda, yang menyesuaikan dengan keluhan pasien. Berikut merupakan beberapa jenis psikoterapi yang tersedia bagi masyarakat.
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif atau CBT merupakan bentuk psikoterapi yang paling umum di antara bentuk psikoterapi lainnya. CBT membantu pasien mengidentifikasi cara berpikir yang merusak dan tidak efektif, kemudian berusaha menuntun pasien ke kerangka berpikir baru yang lebih tepat dan perilaku yang lebih fungsional. CBT juga berfokus menuntun pasien untuk fokus pada masalah yang mereka alami dan cara untuk mengatasinya. Selain itu, pelaksanaan CBT terkadang mengajarkan pasien beberapa kemampuan baru, yang tentunya terkait dengan gangguan mental pasien.
2. Interpersonal Therapy (IPT) atau terapi interpersonal
Terapi interpersonal lebih berfokus pada penyelesaian masalah pasien terkait dengan hubungan sosialnya. Sebagai contoh, pasien yang mengalami masalah dalam mengekspresikan emosi dengan cara sehat atau kurang memahami cara berkomunikasi dengan sesama dapat mengikuti jenis terapi ini. Selain itu, penderita depresi juga sering mengikuti terapi interpersonal.
3. Dialectical behavioral therapy (DBT) atau terapi perilaku dialektikal
Terapi perilaku dialektikal berfungsi untuk membantu pasien mengatasi gangguan dalam mengatur emosi. Dalam terapi ini, para ahli kejiwaan mengajarkan pasien untuk bertanggung jawab untuk mengubah perilaku yang bersifat destruktif. Pasien dengan kecenderungan bunuh diri, gangguan kepribadian ambang, gangguan makan, serta PTSD mengikuti terapi jenis ini.
4. Psychodynamic Therapy & Psychoanalysis
Terapi jenis ini mendasarkan pada pandangan bahwa keadaan mental seseorang mendapatkan pengaruh dari pengalaman masa kecil atau pemikiran negatif berulang yang terjadi secara tidak sadar. Tujuan dari terapi ini yaitu memberikan kesadaran diri seorang pasien dan mengubah pola lama individu yang kurang baik. Perbedaan dari terapi psikodinamik dan psikoanalisis adalah dari durasi terapi. Psikoanalisis bersifat lebih intensif dan berlangsung tiga kali atau lebih dalam seminggu.
5. Hipnoterapi
Hipnoterapi menggunakan hipnosis untuk membuat pasien mampu mengendalikan tingkah laku, emosi, maupun cara berpikir lebih baik dari sebelumnya. Metode hipnoterapi bertujuan membuat pasien menjadi lebih tenang, mengurangi stres dan nyeri, serta menghentikan kebiasaan buruk pasien.
Kombinasi Psikoterapi dan Terapi Obat untuk Mengatasi Gangguan Mental
Psikoterapi merupakan salah satu alternatif penyembuhan yang juga dapat dikombinasikan dengan terapi obat-obatan, misalnya obat antidepresan, antipsikotik, anticemas, atau mood stabilizer. Dengan penanganan tepat, seperti mengunjungi rumah sakit psikolog terdekat, seseorang yang mengalami gangguan mental atau emosional dapat mengurangi gejala bahkan sembuh secara total.