15 Bidang Ilmu Akuntansi, Kamu Pilih Konsentrasi Apa?

Ketika mendengar kata ilmu akuntansi, biasanya orang akan membayangkan perhitungan uang yang rumit. Jika kalian mikir akuntansi gak jauh-jauh dari perhitungan dan pencatatan keuangan. Benar! Tak salah memang. Tetapi, akuntansi lebih dari sekadar kegiatan catat mencatat.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi, ilmu akuntansi berkembang menjadi banyak bidang konsentrasi. Setiap akuntan biasanya hanya fokus pada satu bidang agar menjadi spesialis yang andal.

Beberapa bidang akuntansi ini juga penting untuk bisnis kecil sehingga pengusaha muda harus menguasainya. Setidaknya untuk mengatur keuangan pribadi dan usaha kecil.

Apapun bidang konsentrasi akuntansi, mereka tetap menggunakan dasar akuntansi, persamaan dasar akuntansi, dan siklus akuntansi yang serupa.

Baca Juga: Arisan: Menghasilkan Untung Atau Malah Buntung?

Fungsi dan Penerapan 15 Bidang Ilmu Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting/General Accounting)

Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang berkecimpung dengan pencatatan transaksi keuangan pada periode tertentu. Hasilnya adalah laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi, neraca, laporan laba ditahan jangka waktu tertentu, dan laporan perubahan modal.

Akuntansi keuangan bersifat serba guna (general purpose) sebagai pedoman bagi pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan bisnis. Penyusunan laporan akuntansi keuangan berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk mempermudah analisis laporan keuangan.

Sistem pencatatan akuntansi keuangan berdasarkan prinsip kehati-hatian (accrual basis). Ini merupakan syarat pemenuhan manfaat laporan keuangan dan fungsi akuntansi.

2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Sesuai dengan namanya, bidang akuntansi ini berhubungan dengan biaya perusahaan yang sudah dan akan terjadi. Akuntansi biaya berguna sebagai perencanaan, pengawasan, dan pengendalian biaya kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, akuntansi biaya berguna untuk menentukan harga pokok produk.

Dalam produksi terdapat banyak pembiayaan seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya promosi, dan lain-lain. Pengendalian biaya bertujuan agar perusahaan mampu menentukan harga jual dan mendapat laba sesuai harapan.

3. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Akuntansi pemeriksaan berkaitan dengan pemeriksaan transaksi dan laporan keuangan secara bebas dan menyeluruh. Bebas artinya pemeriksaan keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat kejujuran dan validitas laporan keuangan yang telah disusun. Landasan akuntansi pemeriksaan adalah objektivitas dan independensi auditor, serta kerahasiaan dan pengumpulan bukti yang relevan.

Pemeriksaan dalam kegiatan akuntansi bertujuan menilai dan memperoleh bukti secara objektif. Hasil pemeriksaan adalah opini yang disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Untuk itu, pemeriksa (auditor) harus berasal dari pihak independen agar opininya atas kelayakan laporan keuangan bisa objektif.

Baca Juga: Cryptocurrency: Pengertian, Keuntungan dan Kerugian

4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen berkaitan dengan kegiatan manajemen perusahaan yang menghasilkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Informasi kuantitatif berupa laporan keuangan. Sedangkan informasi kualitatif berupa perencanaan, program kerja, dan evaluasi. Informasi inilah yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengendalikan kegiatan, mengawasi arus kas, dan menilai alternatif untuk mengambil keputusan.

Tujuan utama akuntansi manajemen adalah memberikan informasi yang relevan dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam hal perencanaan, pengawasan, dan pengendalian.

Tidak seperti akuntansi keuangan yang hanya menyajikan data historis, akuntansi manajemen menggunakan data prediksi dalam kegiatan operasionalnya. Laporan keuangan dalam akuntansi manajemen bersifat rahasia dan perhitungannya berdasarkan pada kebutuhan manajemen dan berpedoman pada sistem manajemen.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Akuntansi perpajakan berhubungan dengan perhitungan perpajakan dengan tujuan menetapkan besaran pajak perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengolah data kuantitatif yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan tentang perhitungan pajak perusahaan.

Tiap perusahaan memiliki Penghasilan Kena Pajak (PKP) selama satu tahun periode. PKP inilah yang menjadi dasar penetapan beban pajak yaitu pajak penghasilan. Selain perhitungan pajak perusahaan, akuntan juga harus menyajikan laporan komersial dan laporan fiskal perusahaan.

Baca Juga: Obligasi: Pengertian, Jenis dan Karateristik

6. Akuntansi Forensik (Forensic Accounting)

Akuntansi forensik berhubungan investigasi dan penyelidikan guna menemukan kecurangan dalam keuangan baik dalam individu maupun bisnis.

Akuntan forensik bertanggungjawab menganalisis, menafsirkan, dan mencatat laporan keuangan yang kompleks dengan rapi. Akuntan forensik bekerja di perusahaan asuransi, bank, kepolisian, kantor akuntan public, dan lembaga pemerintah.

Akuntansi forensik bertujuan mengungkap kasus penipuan dan penggelapan dengan memberikan analisis akuntansi. Akuntan forensik menyusun bukti keuangan dan mengomunikasikan informasi yang mereka temukan dalam bentuk laporan. Dalam investigasi bisnis, akuntansi forensik membutuhkan dana untuk penyelidikan, identifikasi aset, pemulihan aset, dan tinjauan uji tuntas.

Baca Juga: Perencanaan Keuangan Anda Sudah Benar atau Belum? Ini Tandanya!

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Sesuai dengan namanya, akuntansi ini berkaitan dengan aktivitas pemerintahan suatu negara. Akuntansi pemerintahan tergolong akuntansi untuk lembaga non-profit. Singkatnya, akuntansi pemerintahan bertujuan mengawasi keuangan negara dan mengendalikan pengeluaran anggaran pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.

Hasilnya adalah informasi keuangan pemerintahan melalui proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan pemerintah. Laporan keuangan dari akuntansi pemerintahan berisi analisis ekonomi dan keuangan negara dan menjadi dasar penentuan kebijakan pemerintah.

8. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)

Kegiatan sistem akuntansi adalah merancang cara melakukan pencatatan akuntansi mulai dari mengorganisasi dokumen hingga menyusun prosedur pencatatan agar aman, efektif, dan efisien.

Sistem informasi akuntansi merupakan gabungan ilmu akuntansi dan ilmu sosial. Dalam sistem informasi akuntansi, akuntan membuat skema perencanaan dan penerapan prosedur untuk mengolah transaksi keuangan menjadi informasi keuangan.

Kesuksesan pengolahan ini bergantung pada sistem informasi akuntansi yang baik. Pemahaman mengenai sistem informasi akuntansi memudahkan pengembangan sistem yang efektif dan efisien yang membantu pengambilan keputusan.

Baca Juga: Perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing

9. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)

Mendengar judulnya saja, kita pasti bisa menebak konsentrasi akuntansi ini. Akuntansi anggaran berhubungan dengan perencanaan keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Seorang akuntan membandingkan perencanaan keuangan yang disusun dengan kegiatan usaha yang sebenarnya.

Akuntansi anggaran bertujuan menetapkan anggaran dan mengendalikan keuangan agar pengeluaran tidak berlebihan. Tentu saja, pengeluaran yang berlebihan bisa berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan.

10. Akuntansi Perbankan

Akuntansi perbankan berhubungan dengan kegiatan operasional dan data keuangan perbankan. Sama dengan bidang akuntansi lain, akuntansi perbankan bertujuan memberikan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan.

Yang membedakan akuntansi perbankan dan akuntansi keuangan umum adalah akuntansi perbankan menggunakan accrual basis untuk pencatatan biaya dan cash basis untuk pencatatan pendapatan. Tidak hanya itu, akuntansi perbankan mencakup laporan rekening administrasi dan mengunakan akun khusus untuk lembaga perbankan.

Baca Juga: Forecasting dan Manfaatnya Bagi bisnis

11. Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional adalah standar tunggal pelaporan akuntan yang menekankan penilaian (revaluation) professional dengan pengungkapan (disclosure) laporan keuangan yang jelas dan transparan. Proses penyusunan standar akuntansi disebut penetapan standar.

Kita membutuhkan standar akuntansi untuk mengatasi ketidakpatuhan terhadap ketentuan akuntansi dan banyak perusahaan yang melaporkan informasi lebih banyak daripada yang sebenarnya. Lagi pula, perusahaan di beberapa negara mengabaikan standar akuntansi jika operasi dan posisi keuangan perusahaan disajikan dengan baik.

Sesuai dengan namanya, akuntansi internasional berkecimpung dengan perdagangan internasional. Setiap negara mempunyai budaya, nilai, regulasi, dan undang-undang yang berbeda. Akuntan berperan dalam harmonisasi standar internasional ketika melakukan perdagangan antarnegara.

12. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)

Akuntansi pendidikan berkaitan dengan dunia pendidikan yang mencakup banyak aspek seperti anggaran sekolah, sarana dan prasarana sekolah, manajemen sekolah, partisipasi wali murid, dan akuntabilitas penyelenggaraan.

Akuntan pendidikan mengolah data transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan di lembaga pendidikan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kegiatan belajar mengajar dan operasional pendidikan berjalan lancar.

Baca Juga: Impulse Buying dan Penyebabnya

13. Akuntansi Sosial (Social Accounting)

Akuntansi sosial menangani proses komunikasi atas dampak sosial dan lingkungan atas kegiatan ekonomi perusahaan. Oleh sebab itu, akuntansi sosial dikenal sebagai akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi ini berguna dalam implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).

Misalnya, pemberian beasiswa pada pemuda setempat yang berprestasi dan pendampingan kewirausahaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.

14. Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik adalah proses pengumpulan, pengklasifikasian, dan pembuatan laporan keuangan di lembaga negara. Pada dasarnya, lembaga negara adalah lembaga publik yang mengelola dana rakyat dengan transparan. Oleh karena itu, akuntansi sektor publik juga merupakan alat pertanggungjawaban pada publik.

Akuntan yang bekerja di sektor publik harus mampu mengelola biaya sosial dan biaya ekonomi dengan efisien. Akuntansi sektor publik begitu banyak dibutuhkan. Bahkan, rumah sakit dan lembaga pendidikan juga membutuhkan bidang ini. Jadi, akuntan harus menyesuaikan standar akuntansi di masing-masing lembaga.

15. Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan merupakan gabungan ilmu akuntansi dan ilmu sosial. Perilaku manusia berpengaruh dalam data akuntansi dan pengambilan keputusan. Sebaliknya, akuntansi juga mempengaruhi perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan oleh manajer atau akuntan berpengaruh terhadap fungsi sistem akuntansi. Seorang akuntan harus memahami lima aspek dalam akuntansi keperilakuan. Pertama, teori organisasi dan keperilakuan manajemen. Kedua, penganggaran dan perencanaan. Ketiga, pengambilan keputusan. Keempat, pengendalian. Kelima, pelaporan keuangan.

Sistem akuntansi mempengaruhi perilaku manusia, seperti motivasi, produktivitas, kepuasan kerja, dan kerja sama. Pilih mana: anggaran yang ketat akan menurunkan karyawan dan anggaran yang longgar menyebabkan inefisiensi?

Akuntansi keperilakuan juga menekankan pada riset untuk membantu pemilihan informasi dan bagaimana memproses informasi tersebut. Misalnya, pemilihan antara informasi biaya pengganti (replacement cost) dan informasi biaya historis (historical cost) dalam evaluasi tingkat pengembalian tahunan (annual rate of return).

Baca Juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Jenis, dan Rumus

Kesimpulannya, ilmu akuntansi adalah ilmu yang sangat luas dan multi disiplin. Oleh sebab itu, seorang akuntan harus mau terus belajar dan keep up dengan ilmu pengetahuan terkini.

Jadi, dari 15 bidang ilmu akuntansi, mana pilihanmu? Tentukan konsentrasi bidang yang ingin kalian tekuni dan gunakan software AOL untuk memudahkan pekerjaan kalian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *