Mengapa Akuntansi Akrual Menjadi Pilihan Perusahaan?

Transaksi Akuntansi Akrual Perusahaan
Transaksi (Photo by Blake Wisz on Unsplash

Akuntansi Akrual Menjadi Pilihan Perusahaan – Beberapa perusahaan dengan arus modal yang besar sudah tidak cocok lagi jika menggunakan metode pencatatan berbasis kas. Karena hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan finansial perusahaan. Bagaimana bisa? Simak penjalasannya berikut ini!

Pengertian Akuntansi Akrual

Akuntansi Akrual adalah metode pencatatan akuntansi pada pembukuan perusahaan. Dalam metode ini, perusahaan turut mencatat dan mengakui pendapatan dan pengeluaran yang tidak dilakukan secara tunai atau masih belum dibayarkan. Misalnya, ketika pelanggan membeli TV seharga 2 juta rupiah tetapi pelanggan masih akan membayar pada bulan depan. Dalam hal tersebut, perusahaan tetap mencatat pada akun pendapatan meskipun perusahaan belum menerima pembayaran tunai. Tidak perlu khawatir jika jumlah neraca tidak seimbang, karena transaksi tersebut juga akan tercatat pada piutang. Sehingga antara aset dan ekuitas tetap seimbang.

Berbeda dengan akuntansi berbasis kas yang tidak melakukan pencatatan sebelum adanya uang tunai. Perusahaan hanya mencatat transaksi yang sudah terbayar secara tunai dan ada bukti bayar tunai. Misalnya jika pelanggan membeli TV seharga 2 juta di tanggal 24 Mei 2021 tetapi pelanggan akan membayar pada 6 Juni, maka perusahaan akan mencatat pemasukan di bulan Juni.

Jenis Akun Akrual

Akuntansi Akrual memiliki 4 jenis akun dengan perbedaan sebagai berikut :

1. Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) atau pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue)

Ketika perusahaan telah menerima uang dari pelanggan namun belum memberikan barang atau jasa yang kepada pelanggan.

2. Pendapatan yang masih harus dibayar (accrued revenue)

Ketika perusahaan telah memberikan barang atau jasa kepada pelanggan tetapi belum menerima uang atau pembayaran secara tunai.

3. Beban dibayar dimuka (prepaid expense)

Ketika perusahaan telah membayar tunai kepada pemasok tetapi belum menerima barang yang perusahaan pesan dari pemasok.  

4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)

Ketika perusahaan telah menerima barang yang dari pemasok tetapi belum melakukan pembayaran secara tunai.

Baca Juga : Standar Akuntansi Internasional Berlaku Mulai 2023

Dalam melakukan pencatatan secara Akrual, perusahaan memiliki beberapa keuntungan dalam hal waktu dan ketepatan. Hal itu terjadi karena perusahaan melakukan pencatatan secara real time dan berdasarkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini juga berakibat pada kondisi arus kas yang tepat dan memiliki alur yang mudah untuk proses analisis. Itulah mengapa akuntansi akrual menjadi pilihan bagi perusahaan.

Berdasarkan penerapan dan kelebihan yang ada pada Akuntansi Akrual, jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan apakah perusahaan anda cocok dengan metode tersebut atau tidak. Karena biasanya, jika untuk perusahaan yang memiliki arus perputaran kas kecil, sebaiknya tetap menggunakan pencatatan akuntansi berbasis kas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *