Konsultan Manajemen Konstruksi: Peran dan Fungsi

Asian male construction firm executive sitting in office and talking on phone Free Photo
Peran dan fungsi konsultan manajemen konstruksi

Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki peran dan fungsi yang penting dalam sebuah proyek, mereka melakukan perencanaan sampai pengawasan hingga proyek selesai. Peran hadirnya Konsultan Manajemen Konstruksi sangatlah krusial, memungkinkan jika keberhasilan sebuah proyek berada pada tangan Manajemen Konstruksi.

Pada tujuannya memang owner proyek berharap dengan hadirnya Konsultan Manajemen Konstruksi dapat jalannya proyek menjadi lebih efisien dan efektif. Bagaimana Konsultan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga proyek memiliki kualitas mutu yang baik dan sesuai dengan target.

Lalu apa saja peran dan fungsi dari Konsultan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek? Berikut merupakan peran dan juga fungsi dari Konsultan Manajemen Konstruksi.

Peran Konsultan Manajemen Konstruksi

Agency Construction Management (ACM)

Konsultan sebagai penghubung antara owner proyek dan juga kontraktor untuk mencapai kesepakatan dan juga membuat kontrak dengan kontraktor.

Extended service construction management (ESCM)

Peran kedua ini adalah Konsultan menjadi atau memenuhi peremintaan dari kontraktor, yang bertujuan agar meminimalisir terjadi konflik dalam sebuah proyek.

Owner construction management (OCM)

Konsultan memiliki tanggung jawab secara keseluruhan kegiatan proyek yang sedang dilaksanakan sesuai dengan kepentingan owner proyek.

guaranteed maximum price construction management (GMPCM)

Konsultan berlaku dalam pemberian pekerjaan kepada kontraktor atau sub-kontraktor, dan bertanggung jawab penuh atas biaya, waktu dan kualitas proyek.

Fungsi Konsultan Manajemen Konstruksi

Perencanaan (planning) 

Pada tahap awal proyek manajemen konstruksi pasti akan membuat terlebih dahulu perencanaan bagaiamana proyek ini akan berjalan dari awal hingga akhir proyek. Lalu metode apa yang akan diterapkan dalam pengerjaan proyek, serta membuat keputusan dalam pelaksanaan proyek.

Pengorganisasian (organizing) 

Pengorganisasian ini merupakan fungsi berikutnya seperti membuat divisi bagi para pekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Sehingga pekerja akan merasa lebih nyaman dalam bekerja, karena sesuai dengan apa yang mereka bisa.

Pengarahan (directing)

Melakukan pengarahan kepada para pekerja sehingga dapat bekerja sesuai dengan porsi dan juga tempatnya, sehingga akan lebih efisien dalam setiap pekerjaannya. Serta memberikan semangat semacam motivasi kepada para pekerja, dan juga memberikan pelatihan jika dibutuhkan.

Pengontrolan (controlling)

Melakukan controlling terhadap pekerja agar pekerjaan yang berjalan terus sesuai dengan tujuan perencanaan sehingga bisa bekerja lebih efektif sesuai waktu. Serta melakukan evaluasi sehingga dapat melihat kesalahan yang terjadi, dan menanggulanginya sebelum menjadi masalah yang serius, dan mencegah datangnya permasalahan lain.

Baca juga Ingin Memulai Bisnis Konsultan Manajemen? Ini Caranya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *