Apa itu Konsultan Manajemen hotel?

konsultan manajemen hotel

Definisi & Tugas Konsultan Manajemen Hotel

Konsultan manajemen hotel adalah tenaga profesional yang membantu pemilik perusahaan untuk mengelola bisnis hotel sesuai dengan ketentuan. Pada tahap awal berdirinya hotel, konsultan berperan untuk mengidentifikasikan situasi dan membuat diagnosis untuk dilaporkan kepada pemilik hotel. Tugas utama konsultan pada masa ini ialah memberi nasihat kepada perusahaan/individu/investor yang tertarik masuk industri perhotelan. 

Jika konsultan menagani hotel yang sudah berjalan maka konsultan dapat membantu peruasahaan di bidang bisnis perhotelan untuk menyusun prosedur, frame work, atau pun membantu kegiatan operasional. Jika dibutuhkan, dapat memberi saran terkait perubahan yang perlu dilakukan oleh manajemen hotel dengan memberi deskripsi masalah serta tujuan yang ingin dicapai dengan jelas. Selain itu, Konsultan dapat menangani urusan administrasi seperti SIU, TDP Hotel, SITU, dan perizinan lain yang dibutuhkan oleh klien.

Baca Juga Apa itu Konsultan Manajemen – Campus Digital

Mengapa layanan ini dibutuhkan?

Menyewa layanan khusus untuk mengelola hotel merupakan salah satu bentuk investasi yang baik. Berikut ini beberapa alasan pengelolaan hotel membutuhkan jasa konsultan:

  1. Pencari solusi yang baik. Masalah yang timbul dalam mengelola hotel selalu bersifat baru dan unik sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Dalam situasi seperti ini, jasa konsultan yang sudah berpengalaman dapat membantu perusahaan untuk memetakan dan menyelesaikan masalah lebih efektif karena mereka telah menghadapi situasi yang serupa sebelumnya.
  2. Menemukan peluang baru. Konsultan memiliki banyak jaringan di berbagai industri yang dapat membantu akselerasi bisnis berjalan dengan lebih cepat. Dengan bekerja bersama konsultan, perusahaan dapat menemukan akses peluang atau pun network baru lebih mudah.
  3. Mengidentifikasikan tujuan bisnis. Seringkali perusahaan menghadapi kondisi stagnan karena tidak mengetahui dengan jelas tujuan mereka. Alhasil banyak kesempatan yang terlewatkan karena tidak mengetahui cara mengelola peluang itu.
  4. Menjadi fasilitator. Beberapa hotel mungkin saja berdiri atas nama keluarga sehingga ketika terjadi konflik internal bisnis mereka menjadi tidak terselamatkan. Tanpa adanya intervensi pihak ketiga masalah ini akan sedikit sulit untuk diselesaikan mengingat tidak ada pihak yang ingin terkahlahkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *