Kamu pasti sudah mendengar istilah hustle culture yang sedang tren di generasi milenial baru-baru ini. Namun, apa sih hustle culture itu? Hustle culture adalah sebuah gaya hidup di mana seseorang merasa sukses jika dirinya harus terus-menerus bekerja keras dan meluangkan sedikit dari waktunya untuk beristirahat atau beberapa orang menyebutnya dengan istilah ‘gila kerja’.

Fenomena ini pun menyebar dan tren di kalangan milenial sekarang. Mereka percaya bahwa aspek kehidupan paling penting yaitu tercapainya tujuan karier dengan bekerja keras tanpa henti. Mereka juga cenderung merasa bangga dengan segala kesibukan yang mereka miliki serta mereka merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak pernah cukup untuk mencapai kesuksesan.
Sekarang, apa kamu sedang mengalami budaya ini? Yuk, simak ciri-ciri dari seseorang yang terjerat hustle culter:
Ciri – Ciri Hustle Culture
Orang yang terjerat gaya hidup ini disebut ‘hustlers’. Sebenarnya, Hustlers ini ada sisi baik dan buruknya. Mengapa demikian? Hustlers selalu memiliki motivasi untuk sukses di usia muda. Namun sayang sekali, dalam prosesnya, banyak dari mereka yang bekerja mati – matian, mengambil pekerjaan sambilan atau pekerjaan ganda, hingga mengabaikan waktu istirahatnya. Berikut adalah ciri – ciri dari seorang hustlers:
1. Merasa bersalah jika memakai waktunya untuk refreshing atau istirahat
Dalam hal ini, apa pun yang mereka lakukan dan kerjakan harus berhubungan dengan pekerjaan atau sesuatu yang penting. Sesuai dengan kepercayaan mereka, ‘semakin banyak bekerja, semakin cepat mewujudkan ambisi’.
2. Merasa dirinya adalah makhluk yang paling produktif
Sebenarnya, perlu di garis bawahi bahwa produktif adalah sebuah cara dalam menghasilkan output yang berkualitas dalam waktu yang singkat, sedangkan kebanyakan hustlers bekerja dengan durasi yang lama tanpa memperhatikan kualitas output-nya. Jelas berbeda bukan? perlu diingat bahwa bekerja dengan durasi yang lama tidak menjamin kamu termasuk orang yang produktif.
3. Memiliki rasa tidak mau tertinggal
Para hustlers sangat tidak ingin tertinggal di belakang. Mereka selalu bekerja dan belajar sehingga mengorbankan segalanya untuk mencapai ambisi. Meskipun terdengar seperti sesuatu yang positif, hustlers menjadi seseorang yang kurang peduli atau bahkan tidak peduli lagi dengan kesehatan fisik maupun mental.
Setelah mengetahui ciri – cirinya, kira – kira bagaimana sih cara mengatasinya? Berikut adalah cara mengatasi gaya hidup ‘gila kerja’:
Cara Mengatasi Gaya Hidup Hustle Culture
1 Sadar bahwa kamu sedang mengalami dan terjerat di gaya hidup gila kerja ini
Yang pertama, kamu harus menyadar terlebih dahulu bahwa kamu terjerat dengan gaya hidup gila kerja ini. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa:
Pengobatan akan bisa dilakukan jika penderita sadar bahwa dirinya merasa sakit atau terjerat.
Source: Soul Mechanic – Drama Korea
2. Membuat daftar prioritas pekerjaan
Kamu bisa membuat daftar hal – hal penting yang memang harus kamu kerjakan terlebih dahulu. Di sini juga kamu harus bisa memilah mana sesuatu yang penting, cukup penting, dan tidak penting. Jika kamu tidak bisa memilahnya, mungkin kamu bisa membaca buku “Start With Why” karya Simon Sinek.
3. Meluangkan waktu untuk mengistirahatkan badan dan pikiran
Setelah bekerja dengan giat, kamu harus meluangkan sebagian waktumu untuk mengistirahatkan badan dan pikiran. Tanamkan bahwa kesehatanmu lebih penting daripada apa pun.
4. Memberi apresiasi pada diri sendiri
Setelah bekerja keras, kamu harus mengapresiasi segala pencapaianmu, meskipun itu adalah pencapaian yang sangat kecil. Dengan mengapresiasi diri mu sendiri, kamu akan lebih menghargai diri mu nantinya.
Sebetulnya masih banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi budaya gila kerja ini. Hanya saja, kamu harus mengenali diri mu sendiri akan mendapatkan cara yang tepat dalam penanganannya.