3 Konsultan Manajemen Terbaik Dunia di Indonesia

konsultan manajemen terbaik di indonesia
BIG 3 Konsultan Manajemen

Konsultan merupakan salah satu profesi yang cukup populer di Indonesia. Bagi kamu yang tertarik atau bahkan sudah menjalani profesi ini tentu tidak asing lagi dengan julukan MBB. MBB merupakan singkatan dari McKinsey, BCG, dan Bain. Ketiga perusahaan ini termasuk dalam perusahaan konsultan manajemen terbaik di dunia dan ketiganya juga berlokasi di Indonesia.

3 Konsultan Manajemen Terbaik Dunia di Indonesia
McKinsey & Company

McKinsey merupakan konsultan manajemen tertua dari “Big Three”. James O. McKinsey, seorang profesor di Universitas Chicago, mendirikan perusahaan ini pada tahun 1926.

McKinsey ahli menangani berbagai industri, namun sektor kesehatan, pemerintahan, pendidikan, dan sektor publik terkenal menjadi spesialisasinya. Salah satu hal unik dari perusahaan ini ialah budaya kerja. Tipikal pekerjaan di sini bersifat kolaboratif, meskipun kamu bekerja di satu kantor tertentu kamu punya banyak kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang di berbagai negara. Kolega kamu mungkin saja berasal dari negara yang berbeda-beda. 

Selain itu sistem penilaian kerja di McKinsey cukup jelas dan komprehensif, kinerjamu akan diberi peringkat dan feedback  dari semua orang yang bekerja denganmu selama beberapa bulan terakhir. Jika kinerjamu sudah mencapai suatu bar tertentu kamu bisa mendapat promosi.

McKinsey biasanya merekrut lulusan BA dan MBA terbaik untuk membantu memecahkan permasalahan klien.  Proses seleksi McKinsey terkenal cukup ketat, biasanya melibatkan wawancara analitik untuk menguji kemampuan problem-solving yang tidak ada hubungannya dengan pengetahuan substansif. Oleh sebab itu, berhasil mendapatkan pekerjaan di sini menjadi tergolong prestasi bagi sebagian orang.

McKinsey juga termasuk dalam perusahaan konsultan yang paling banyak mencetak CEO. Menurut artikel dari ABC News, 1 dari 690 alumni McKinsey memiliki peluang untuk menempati posisi CEO di 1.187 perusahaan publik dengan valuasi setidaknya $2 miliar. Survei lain juga menemukan bahwa dari 500 CEO, 70 diantaranya merupakan alumni McKinsey. 

BCG

Boston Consulting Group atau BCG berdiri pada 1963 oleh Bruce D. Henderson sebagai bagian dari The Boston Safe Deposit and Trust Company. Bermula dari dua pegawai, yaitu Henderson dan Arthur P. Contas, BCG kini memperkejarkan kurang lebih 20.000 orang di 90 kantor yang tersebar pada 50 negara.

Diversity, kata ini sangat cocok untuk mendeskripsikan BCG. Biasanya suatu perusahaan memiliki cara bekerja yang khas, tetapi BCG sedikit berbeda. BCG memberi kebebasan sistem kerja sebagai salah satu cara mengekspresikan diri sehingga karyawan tidak tertekanan untuk menyesuaikan diri dengan sistem tertentu.

Terkait dengan hal di atas, BCG sangat kaya dengan budaya lokal. Kultur di satu kantor akan berbeda dengan kantor lainnya. Untuk meningkatkan ikatan antar pegawai maupun alumninya, BCG juga banyak menyelengarakan acara seperti kompetisi tim, tamasya, dsb.

Selain diversity, value lain yang dijunjung BCG adalah partnership. BCG memposisikan diri sebagai mitra kepada klien di semua tingkat organisasi. Oleh sebab itu, konsultan BCG mungkin saja terlibat dalam membuat keputusan secara bersama. Hal ini cukup berbeda dengan McKinsey yang cenderung berperan sebagai “penasihat” dan menyerahkan keputusan akhir di tangan klien. 

Dalam mencari kandidat, BCG menerapkan beberapa tahap perekrutan diantaranya GMAT untuk mengukur kemampuan analitik dan interview untuk menemukan kandidat yang unik dan punya rasa ingin tahu tinggi.

Bain & company

Bill Bain, founder Bain, sebelumnya merupakan pegawai di BCG. Bergabung pada tahun 1967, tim internal sempat menganggap Bill Bain sebagai penerus Bruce D. Henderson. Namun, pada tahun 1973 ia mengundurkan diri dan memilih untuk membangun kantor konsultan sendiri dengan nama Bain & Company.

Bain mempunya filosofi ‘a Bainie never lets another Bainie fail’, yang berarti sesama kolega harus saling membantu terutama ketika seseorang sedang menghadapi kesulitan. Filosofi ini sebetulnya menggambarkan budaya Bain yang menyenangkan dan suportif. Bain masih tergolong kecil dan baru dalam “Big Three” karena itu Bain berupaya menciptakan ikatan yang kuat dalam kantor untuk memastikan tidak ada individu yang tertinggal yang mana hal ini bisa terjadi di perusahaan besar.

Bain punya banyak acara tim, sosial, pesta, dan liburan yang terhitung sebagai pengalaman dan kegiatan ini juga memungkinkan para kolega untuk membangun hubungan. Tak hanya itu, Bain juga terkenal dengan acara Word Cup yang mempertemukan ratusan pergawainya dari berbagai macam negara untuk berkompetisi dalam olahraga

Perbedaan mencolok lain dengan McKinsey dan BCG ialah konsultan di Bain mendapat tanggung jawab manajerial lebih cepat, sebab seorang konsultan memiliki peran pengawasan pada Konsultan Associate Senior. Sehingga struktur tim di awal karierpun lebih hierarkis.

Sistem ini membuat pekerjaan menjadi lebih menatang karena anggota baru harus segera siap mengelola tim junior yang mungkin memiliki pengalaman lebih banyak. Dengan begini pula, karier di Bain mejadi lebih luwes. Dalam enam bulan, konsultan di Bain bisa naik ke tingkat hierarki yang lebih tinggi.

Kombinasi sistem kerja yang menyenangkan di McKinsey, BCG, dan Bain ini mampu menghasilkan produktifitas yang besar. Rasanya tidak heran bukan bila MBB rutin menempati urutan tertas konsultan manajemen terbaik dan menjadi incaran para job seeker di Indonesia.

Konsultan Manajemen Terbaik di Indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *